Sedangkan sepeninggalan Kyai Sa’id pengasuh pondok dilanjutkan Kyai Hasbullah Sa’id.
“Sehubungan dengan Kyai Asy’ari (menantu Kyai Usman) yang pindah ke daerah di Desa Keras, kemudian Masjid (Gedang) yang ada di timur sungai ini pun tidak ada yang ngurus, maka diserahkan ke Kyai Sa’id dan kemudian dilanjutkan Kyai Hasbullah Sa’id (ayah Kyai Abdul Wahab Hasbullah). Fungsi masjid kemudian dipindah ke Masjid Pondok Tambak Beras yang sekarang (di barat sungai),” sedangkan murid-murid Kyai Usman diboyong ke barat sungai (Gedang Kulon), dan sebagian ikut Kyai Asy’ari ke pondok keras, Diwek, Jombang Selatan, pungkasnya.
Di masjid ini juga terdapat benda bersejarah berupa besi bekas selongsong bom mortir.
Konon, bom mortir ini dulunya dijatuhkan tentara Belanda di sekitar area masjid namun gagal meledak. Wallahu A’lam Bissowab. (pojoksatu)