Dalam kunjungan pertama Kim ke badan pengembangan antariksa Korut sejak Maret 2022, pemimpin Korea Utara tersebut membenarkan kepemilikan satelit pengintaian sebagai alat pertahanan diri yang tidak akan pernah ditinggalkan.
"Kepemilikan satelit seperti itu adalah tugas utama yang harus dipenuhi untuk memperkuat angkatan bersenjata DPRK (Korut) yang tidak akan pernah dapat ditinggalkan, dilewatkan, dan diubah. Itu menjadi hak berdaulat dan sah untuk membela diri mengingat persyaratan untuk standar keamanan baru-baru ini di Semenanjung Korea dan mengatasi ancaman jangka panjang," kata Kim.
Meski tidak disebutkan dalam laporan tersebut, foto-foto yang diungkap oleh KCNA memperlihatkan bahwa Kim ditemani oleh putrinya, Kim Ju Ae, yang mengenakan celana jas hitam dan blus warna krem terang.
Laporan itu disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea saat Korea Utara belum menanggapi panggilan rutin lintas batas melalui penghubung antar-Korea dan jaringan komunikasi militer sejak 7 April.
Pyongyang baru-baru ini melakukan uji coba senjata besar lainnya, seperti peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bahan bakar padat Hwasong-18 pada April 2023 dan peluncuran alat yang disebutnya sebagai pesawat nirawak (drone) nuklir bawah air. Itu dilakukan sebagai protes terhadap latihan militer gabungan musim semi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. (jpg/fajar)