Durasi Gerhana Matahari di Sulsel 3 jam 4 menit, Begini Cara Pengamatannya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Gerhana Matahari hibrida akan terjadi pada Kamis (20/4) hari ini. Fenomena langka astronomi ini dapat disaksikan di beberapa tempat. Namun, tidak semua daerah di Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total. Beberapa wilayah hanya akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.

Gerhana Matahari Hibrida merupakan fenomena Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.

Gerhana Matahari merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Peristiwa ini terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan dan hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Sebaliknya, gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan dan selalu terjadi pada saat fase purnama.

"Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari," tulis BMKG melalui laman resminya.

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Sehingga Gerhana Matahari Hibrida terdiri dari dua tipe gerhana, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. Terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan