KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Sultan Hassanal Bolkiah Memilih Menginap di Bali

  • Bagikan
Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah memilih menginap di Bali daripada di Labuan Bajo, Manggarai, NTT, selama KTT ASEAN di Indonesia. Foto: AFP

FAJAR.CO.ID, DENPASAR - Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah memastikan menginap di Nusa Dua, Badung, Bali, selama ajang KTT ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Oleh karena itu, aparat Polda Bali akan fokus memberikan pengamanan tempat penginapan Sultan Hassanal Bolkiah. Karo Ops Polda Bali Kombes Nuryanto juga mengatakan kepolisian akan menjaga pesawat beserta kru selama berada di Pulau Dewata.

Polda Bali turut melaksanakan operasi pengamanan dengan sandi Operasi Puri Agung III-2023 selama KTT ASEAN berlangsung. Operasi Puri Agung III-2023 berlangsung selama tiga hari mulai 9—11 Mei 2023, dengan melibatkan 448 personel yang terbagi ke dalam enam satuan tugas (satgas). Personel yang terlibat akan melaksanakan pengamanan pada beberapa lokasi seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Kemudian rute perjalanan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Hotel Grand Hyatt Nusa Dua, tempat menginap Sultan Brunei Darussalam maupun lokasi menginap para kru pesawat kenegaraan di seputaran kawasan Nusa Dua, Badung. KTT ke-42 ASEAN berlangsung mulai 9 hingga 11 Mei mendatang.

Menurut Kombes Nuryanto, Polda Bali akan melakukan pengamanan khusus bagi penyelenggaraan side event maupun tamu VVIP.

Pasalnya, ada kepala negara dan delegasi negara ASEAN mendarat atau transit di Bandara I Gusti Ngurah Bali sebelum melaksanakan perjalanannya ke Labuan Bajo.
"Selain mengamankan kepala negara dan delegasi, Polda Bali juga turut serta mengamankan pesawat dan kru penerbangan para kepala negara ASEAN yang parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai," kata Kombes Nuryanto.

Hal tersebut, kata dia, karena Bandara Komodo di Labuan Bajo memiliki keterbatasan kapasitas parkir pesawat dan tidak mampu menampung seluruh pesawat para kepala negara.

Sama seperti konsep pengamanan sebelumnya, kata Kombes Pol. Nuryanto, operasi pengamanan kali ini tetap mengusung konsep zonasi dan pola ring pengamanan yang akan berkolaborasi dengan para pihak.

Ia berharap semua personel yang terlibat tidak meremehkan situasi di lapangan meskipun sudah sering dan berpengalaman dalam melaksanakan operasi pengamanan seperti itu.

"Jajaran intelijen agar tetap melaksanakan monitoring dan deteksi terhadap potensi gangguan yang ada segera laporkan dan jangan sampai timbul gangguan sekecil apa pun. Seluruh personel agar mengenali wilayah pengamanan, tetap waspada dan tingkatkan sense of crisis," paparnya.

Dalam keketuaan KTT ASEAN pada tahun 2023, Indonesia ingin membumikan kerja sama konkret ASEAN pada bidang kesehatan, energi, stabilitas ekonomi, hingga perdagangan manusia. (jpnn/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan