Pendeta Saifuddin Sebut Daging Babi Harum dan Bikin Panjang Umur, Mengaku 40 Tahun Dibohongi Orang Arab

  • Bagikan
Pendeta Saifuddin Ibrahim

"Saya tidak mau dibohongi lagi." kata Pendeta Saifuddin.

Pendeta Saifuddin Ibrahim atau Abraham Ben Moses yang merupakan warga negara Indonesia dan kini bermukim di Amerika Serikat, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Dir Siber Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka penistaan agama dan ujaran kebencian pada Senin (28/3/2022). Polri menjerat Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU 19/2016 tentang ITE.

Pendeta asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu meminta meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al-Quran. Ayat-ayat Al Qur'an itu dinilainya sebagai pemicu hidup intoleran dan penyebab suburnya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Dia juga menuding pondok pesantren, dan madrasah yang ada di Indonesia merupakan lembaga pendidikan pencetak terorisme dan radikalisme.

Penelitian Daging Babi

Melansir artikel dari laman resmi Kemenag.go.id pada artikel yang ditulis Mhd. Yustar, S.Pd, M.Pkim (Kepala MTs Muhammadiyah pulau Punjung Kab. Dharmasraya), menunjukkan bukti ilmiah di balik haramnya daging babi.

Beberapa fakta ilmiah yang mengungkap akibat buruk memakan daging babi. Di antaranya adalah struktur DNA daging babi memiliki kemiripan dengan struktur DNA manusia, baik struktur internal maupun struktur DNA kulit luarnya.

Tidak mengherankan jika babi sering dipakai sebagai pengganti anatomi manusia pada prakteik mahasiswa kedokteran.

Kesamaan struktur tersebut membuat daging sulit dicerna oleh proses metabolisme tubuh manusia. Dalam daging babi memiliki back fat yang tinggi yang mudah mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia tidak layak dikonsumsi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan