Secara lugas, ia menegaskan, bahwa tidak apa memilih Banjar Pranowo atau Prabowo Subianto, asalkan bukan Anies. Ia menelankan agar memberi kesempatan putra bangsa sendiri untuk memimpin Indonesia.
"Prabowo oke, Ganjar oke. Dan jangan karena pernah terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, lalu terlalu kepedean ingin menjadi presiden," ucapnya.
Ia bahkan mengatakan, terpilihnya Anies di Jakarta kemarin karena politik identitas yang dimainkan.
“Saya beri ilustrasi, anda boleh saja lahir dan besar di rumah saya, tetapi untuk menjadi tuan rumah di rumah saya tidak akan mungkin saya beri kesempatan itu.Tidak logis namanya,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)