Sean mengingatkan calon PPPK yang mundur namanya sudah di-blacklist pemerintah. "Semoga setelah ada afirmasi bagi honorer teknis dan dijadikan PPPK, tidak ada lagi honorer yang sok jual mahal dan berkoar-koar menyalahkan pemerintah, padahal honorernya yang enggak mau jadi PPPK," sambungnya.
Sean mengimbau honorer teknis tidak menolak PPPK. Sebab, dengan status honorer malah posisinya lemah, swaktu-waktu bisa dicoret pemda.
Untuk saat ini, tambahnya, terima saja apa yang sudah diberikan pemerintah, yaitu PPPK. Daripada terkatung-katung karena menunggu diangkat PNS, tetapi tidak jelas kapan realisasinya.
"Ingatlah menjadi honorer daerah itu diselimuti dengan kekhawatiran. Bisa dihilangkan kapan saja, entah itu faktor sentimen atau politik," ucapnya.
Jadi, tambah Sean, tetap berpikir positif bahwa Tuhan akan memberikan jalan. Mudah-mudahan tahun ini honorer teknis bisa mengikuti jejak guru dan nakes. Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan hasil pengisian daftar riwayat hidup (DRH) dan usul penetapan NIP PPPK 2022.
Yang mengejutkan ternyata ribuan peserta mengundurkan diri sebagai calon PPPK guru maupun PPPK nakes.
"Data per 12 Maret sebanyak 1.246 peserta mengundurkan diri. Terbanyak guru honorer," kata Pelaksana tugas (Plt.) Karo Humas BKN Iswinarto Setiaji, Jumat (12/5).
Adapun update pengisian DRH dan usul penetapan NIP PPPK Guru 2022, PPPK Nakes 2022 adalah sebagai berikut: 1. PPPK Guru Peserta lulus: 250.432 Isi DRH: 247.125 Mengundurkan diri: 931 2. PPPK Tenaga Kesehatan