Hasil buruk itu mempertegas bagaimana masalah lini serang belum bisa diselesaikan Pioli. Dalam lima laga terakhir, mereka hanya mampu mencetak empat gol. Dan problem gol ini akan jadi lebih serius jika melihat bagaimana rekor head to head kedua klub.
Empat kemenangan terakhir Milan melawan Nerazzurri semuanya hanya dengan selisih satu gol. Terakhir mereka mampu unggul dua gol atau lebih pada Januari 2016.
Sebaliknya, penyerang Inter sedang beringas-beringasnya. Inter yang memenangi tujuh laga terakhirnya di semua kompetisi, mencetak 21 gol dan hanya kebobolan tiga kali.
Khusus pertahanan, di Liga Champions Inter sudah menorehkan tujuh clean sheet. Ini kali pertama mereka catatkan dalam satu musim dalam sejarah kompetisi ini.
Tapi pelatih Milan, Stefano Pioli menolak menyerah. Menurutnya, setelah hampir dipastikan gagal finis di empat besar Serie A, mereka sekarang harus habis-habisan menjungkirbalikkan Inter di leg kedua semifinal Liga Champions ini.
“Kami memainkan permainan yang memungkinkan kami masuk ke buku sejarah. Kami harus percaya bahwa kami bisa mengalahkan Inter, tetapi jelas hanya jika kami memainkan sepak bola kami dengan tingkat fokus, energi, dan kualitas,” tegas Pioli kepada DAZN.
Pioli mengakui timnya gagal mencapai standar terbaik mereka dalam dua pertandingan terakhir. Namun, dengan Rafael Leao sudah berlatih dan berpeluang bermain, Pioli mencoba meyakinkan penggemar mereka bahwa kans comeback tetap ada.
“Kami bisa bermain jauh lebih baik. Kami membutuhkan performa yang lebih baik lagi di hari Selasa (Rabu). Tidak banyak lagi peluang yang tersisa untuk menjadikan ini musim yang positif. Kami harus percaya bahwa kami memiliki kesempatan untuk mengalahkan Inter,” ujarnya.