Pembangunan itu mencakup tersambungnya tol trans Jawa dan dimulainya tol trans Sumatra yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Pemerintah menargetkan pada 2024 jalan tol yang beroperasi sepanjang 3.488 kilometer.
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato dalam acara hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5), Anies Baswedan membandingkan pembangunan jalan nasional tak berbayar di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan di masa Presiden Jokowi.
Dia menyebut pembangunan jalan nasional di era Presiden SBY dua kali lebih panjang dibandingkan era Presiden Jokowi.
Anies menyebut era Jokowi membangun jalan tol terpanjang, yaitu 1.569 kilometer dari total jalan tol saat ini 2.499 kilometer.
"Pemerintah kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang di periode sebelumnya, 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang, sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km, itu adalah jalan berbayar," kata Anies.
Anies menyebut pemerintahan Jokowi hanya membangun jalan nasional kurang lebih sepanjang 19.000 kilometer. Sementara pada pemerintahan Presiden SBY, jalan nasional yang terbangun sepanjang 144.000 atau 7,5 kali lipat.
Selama Jokowi memimpin, hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang terbangun. Era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer. "20 kali lipat," kata Anies. (antara/fajar)