“Neraca perdagangan jasa pada triwulan pertama 2023 tercatat mengalami defisit sebesar USD4,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar USD5,5 miliar, namun lebih dalam dibandingkan dengan defisit pada triwulan pertama 2022 sebesar USD4,4 miliar,” terangnya.
Defisit neraca pendapatan primer pada triwulan pertama 2023 tercatat sebesar USD8,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan keempat 2022 sebesar USD9,2 miliar, namun meningkat dibandingkan dengan triwulan pertama 2022 sebesar USD7,9 miliar.(Arya/Fajar)