Hegemonic War Jadi Ancaman Pertahanan IKN Nusantara, Andi Widjajanto: Pertarungan Geopolitik Besar Amerika Serikat versus Tiongkok

  • Bagikan
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto. (Tangkapan layar YouTube Lemhannas RI/Antara)

”Di antaranya menerapkan delapan protokol A2/AD (anti-akses/penangkalan wilayah). Strategi pertahanan A2/AD saat ini juga telah diatur dalam Kebijakan Umum Pertahanan Negara (Jakumhaneg),” papar Andi Widjajanto.

”Kita bisa menggelar A2/AD (anti access area denial), anti akses/penangkalan wilayah. Katakanlah kita bisa menggelar delapan protokol A2/AD, mulai dari pertahanan berlapis, pengawasan laut-udara, yang paling susah nanti zona larangan terbang, zona eksklusi maritim sebagai bagian dari ADIZ (zona identifikasi pertahanan udara),” terang Andi Widjajanto.

Dalam paparan Andi, yang mengutip hasil kajian Lab 45 pada 2022, delapan protokol A2/AD yang dapat digelar di IKN, yaitu pertahanan berlapis, pengawasan laut dan udara, gelar tindakan balasan, penetapan zona larangan terbang, zona eksklusi maritim, pertahanan siber, pemutusan komunikasi, dan diplomasi. Lab 45 merupakan lembaga kajian yang berkonsentrasi membuat analisis dan riset mengenai dinamika geopolitik berikut dampak-dampaknya terhadap kemajuan dan stabilitas di Indonesia. Andi Widjajanto merupakan salah satu penasihat senior Lab 45.

”Hal-hal ini saya ungkapkan sebagai titik awal dari kajian kita memperkuat pertahanan Nusantara, tetapi tesis utama yang saya sampaikan membangun pertahanan Nusantara,” ujar Andi Widjajanto.

”Jadi, bukan sekadar membangun Ibu Kota Nusantara, melainkan memikirkan bagaimana pertarungan negara (pemegang) hegemoni, terutama Amerika Serikat, Tiongkok, yang nanti menjadikan Indonesia, Nusantara sebagai salah satu titik yang harus mereka dapatkan untuk memastikan kemenangan dalam pertarungan mereka,” tambah dia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan