Dalam berkas kontrak karyawan PT SS Utama pada tahun sebelumnya terdapat nilai gaji harian sebesar Rp 110.800.
Jika kedua berkas kontrak karyawan PT SS Utama itu dibandingkan, maka terjadi penurunan gaji sebesar Rp 5.800 per hari.
Slip Gaji Jadi Bukti
Permasalahan tak sampai di situ, ternyata beredar informasi di mana terdapat dua slip gaji yang berbeda.
Uniknya, slip gaji itu sudah ditandatangani oleh para buruh dengan gaji atau besaran upah sesuai nilai kontrak yang diberikan perusahaan.
Namun terdapat slip gaji kedua yang kabarnya besaran gaji atau upah karyawan PT SS Utama tertera lebih besar.
Slip gaji kedua ini disebut jika karyawan mendapat gaji harian Rp175.019 dan uang lembur sebesar Rp25.291 per jam.
Mediasi Selalu Buntu
Gegara masalah pengganjian PT SS Utama terhadap karyawannya itu, para buruh beberapa kali mengajukan mediasi untuk minta penjelasan dan klarifikasi perusahaan.
Hanya saja, upaya mediasi yang diinginkan para buruh disebut selalu buntu dengan manajemen PT SS Utama.
Puncaknya, ratusan karyawan akhirnya mogok kerja dan melakukan aksi demo di dalam pabrik.
Saat berlangsungnya demo, diduga pihak HRD perusahaan keluar dan memberikan pernyataan menohok.
Sebagaimana video yang sudah beredar itu, HRD PT SS Utama itu memberi ultimatum kepada ratusan karyawannya.
Ia tak masalah jika semua karyawannya tidak setuju dengan keputusan perusahaan yang dinilai janggal itu.
Pihak perusahaan memberi pilihan kepada karyawan yang demo itu, bertahan atau keluar.
Bahkan pria bertopi dalam video itu mengklaim perusahaan tidak masalah jika semua karyawannya keluar.