Khawatirkan Cawe-cawe Jokowi, Anies Justru Bisa Dijegal Pendukung Sendiri

  • Bagikan
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan di acara deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di GBK Senayan, Jakarta, Minggu (7/5). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

FAJAR.CO.ID -- Bakal calon presiden Anies Baswedan mengkhawatirkan cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024 dan potensi penjegalan terhadap dirinya. Namun, sejumlah kalangan menyindir potensi penjegalan justru dari internal atau pendukungnya sendiri.

"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang khawatir tidak netralnya penyelenggaraan pemilu, ada kekhawatiran tentang caleg-caleg yang mungkin dapat diperlakukan tidak fair, partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang dapat perlakuan tidak fair," kata Anies.

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengemukakan, hanya ada tiga Partai yang mampu menjegal langkah Anies Baswedan untuk menjadi Presiden 2024. Ketiga partai itu, kata Teddy, masing-masing Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Selain dari ketiga Partai itu tidak bisa," ujar Teddy dalam keterangannya (1/6/2023).

Namun, seperti diketahui ketiga Partai itu merupakan pengusung Anies Baswedan dengan sebutan Koalisi Perubahan.

Dikatakan Teddy, jika terjadi kemungkinan terburuk dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak jadi Capres, maka yang patut disorot, ketiga Partai pengusungnya.

"Kalau sampai Anies tidak bisa jadi Capres artinya ketiga Partai itu dengan sengaja tidak mendaftarkan anies ke KPU," lanjutnya.

Senada dengan Teddy, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengingatkan Anies agar menjaga kekompakan di internal pendukungnya. Dengan begitu, Anies tidak dijegal oleh internalnya sendiri.

Saat ini ada kekhawatiran kelompok bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan soal isu penjegalan. Isu penjegalan mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan cawe-cawe di Pemilu 2024.

"Ndak ada, itu isu politik, itu bagian dari perlombaan kontestasi politik, yang mengatakan itu menjegal mungkin biar pendukungnya muncul atau mungkin biar yang milih sedikit, kalau pemerintah tidak berkehendak," kata Mahfud di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis (1/6).

Mahfud menegaskan, pemerintah tidak ada upaya untuk menjegal salah satu bakal capres. Mahfud justru mengingatkan kepada kelompok pendukung Anies Baswedan agar tak dijegal di internalnya sendiri.

"Ndak ada menjegal, malah saya katakan kepada dia, kamu harus usahakan didalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak, agar Anies tidak dijegal oleh internalnya sendiri," tegas Mahfud.

Mahfud pun memastikan tidak ada upaya penjegalan yang dilakukan pemerintah. Namun, memberikan hak kepada setiap bakal capres untuk maju pada Pemilu 2024.

"Kalau pemerintah ndak, kita lindungi haknya," klaim Mahfud.

Loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi), Denny Siregar menyebut Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua paslon yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

“Hitungan gue sih nanti cuman ada 2 paslon. Anies out karena suaranya makin anjlok. Ganjar vs Prabowo,” ucap produser film Sayap-sayap Patah ini dalam unggahannya di Twitter, Kamis, (1/6/2023).

Dia memprediksi Ganjar akan didukung oleh PDI Perjuangan, Golkar, PAN, PPP, Demokrat, Perindo, PSI dan Hanura.

Artinya Demokrat yang tergabung dengan Koalisi Perubahan yang menjadi pengusung Anies akan terpecah jika beralih ke Ganjar.

Begitu pun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP.

Sedangkan Prabowo kata dia akan didukung oleh Gerindra, PKB, PKS, NasDem. Jika NasDem dan PKS ke Prabowo, Koalisi Perubahan otomatis bubar.

“Partai Ganjar: PDIP, Golkar, PAN, PPP, Demokrat, Perindo, PSI. Partai Prabowo : Gerindra, PKB, PKS, Nasdem. Gimana, keren kan?,” tandas pegiat media sosial ini. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan