Akhirnya RR membawanya keluar dari Pusdiklat, dan mencari tempat makan. Disitu dia berusaha bertanya kenapa dirinya ditinggalkan? Tapi RR selalu menghindari pertanyaan-pertanyaannya dengan mengalihkan pembicaraan pada topik lain.
Masih tidak mendapat jawaban, wanita dan bayinya ini pergi mencari tempat untuk bermalam.
RR menempatkannya disebuah villa yang jauh ke atas bukit, melewati pohon-pohon besar dan sungai. Saat terasa tidak seram, namun ketika gelap, hanya dia dan bayi saya di villa itu, kanan kiri kosong.
RR berjanji malam akan kembali datang ke villa itu menemaninya dan bayinya. Wanita ini mengaku trauma tidak percaya, karena pernah kejadian di Surabaya, RR meninggalkannya di hotel saat kesakitan karena pendarahan setelah diminta melayaninya.
Sewaktu di Surabaya itu pun, dia mencari RR (saat itu RR sedang pegang kasus ponpes di Jombang), karena RR menghilang.
Dia yang sedang hamil muda terpaksa naik bus, 10 jam perjalanan Jakarta-Surabaya. Sampai Surabaya dia kehujanan dan RR tidak peduli. Sahabatnya pun membukakan kamar untuknya.
“Setiap kali ada masalah dia selalu menghilang dan menghindar,” ujarnya.
Karena trauma pernah ditinggal ketika di Surabaya, wanita ini berkali kali tanya, apakah benar akan balik lagi malamnya. Dan RR jawab “iya”.
Di villa itu dia dan bayinya ditinggalkan tanpa makanan dan minuman. RR janji malamnya akan datang kembali ke villa membawa makanan dan minuman. Tapi tidak kunjung datang.
Wanita ini pun kebingungan ketika bayinya menangis ingin susu, karena tidak ada air minum sama sekali.