Sosok Diduga RR, Pengacara Kondang dan Waketum Partai Telantarkan Anak Istri Hingga Jadi Pasien RS Jiwa

  • Bagikan
Ilustrasi RS Jiwa

Sampai kemudian dia memberanikan diri keluar dari villa itu. Dengan kondisi yang sangat gelap, kanan kiri hanya pohon-pohon besar, melewati jembatan yang arus sungainya deras, sembari menangis susuri jalanan. Bayinya pun menangis karena ingin susu. Makanya kembali datangi Pusdiklat.

Sesampainya di Pusdiklat, dia diberi tahu kalau suaminya sudah pergi meninggalkan pusdiklat sejak sore.

Seketika tangisnya pecah dan histeris, merasa tidak berharga, merasa sakit luar biasa. Dia meraung raung menangis hingga ingin menabrakkan dirinya ke jalan raya.

“Semuanya terlihat gelap, bahkan saya sudah tidak ingat lagi dengan bayi saya. Saya hanya meraung meronta menangis histeris. Yang terpikir oleh saya hanya mati,” tambahnya.

“Bayangkan, dua bulan saya berjuang sendiri, hamil hingga melahirkan sendirian, namun pengorbanan dan usaha saya tidak dianggap. Lagi lagi saya ditinggalkan,” lanjutnya.

Semalaman kata dia, diberi kamar di Pusdiklat MK. “Sungguh, mereka begitu peduli pada saya dan bayi saya. Semalaman hingga pagi saya menangis, saya benar-benar jatuh terpuruk,” ujarnya.

Hingga pagi, datang dokter dari MK, yang melihat kondisi kejiwaannya. Dengan sigap, mereka membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi untuk segera mendapatkan perawatan kejiwaan.

“Saya dinyatakan depresi. Akumulasi kesakitan ya g saya tahan dua bulan ditinggalkan saat hamil besar hingga melahirkan,” paparnya.

Selama dirawat di RSJ, bayinya dijaga dan dirawat oleh staf pegawai MK, hingga hari ini. Dia diijinkan mengambilnya kembali setelah benar-benar pulih.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan