Variasi Hubungan Intim Lewat Oral Berisiko Kanker Tenggorokan

  • Bagikan
Ilustrasi HPV. ANTARA/Shutterstock.

FAJAR.CO.ID -- Variasi hubungan intim lewat oral berisiko menyebabkan kanker tenggorokan. Infeksi human papillomavirus atau HPV juga dapat menyebabkan kanker orofaring (di belakang mulut)

Direktur Penelitian Klinis di Departemen Bedah Kepala dan Leher MD Anderson Cancer Center, Houston, Texas, Neil Gross, MD, seperti disiarkan Health pada 8 Juni lalu berpendapat, seks oral bisa menyebabkan bagian belakang tenggorokan atau orofaring terkena subtipe HPV.

Jenis Human Papillomavirus terkait kanker dan jenis yang paling umum yakni HPV-16. Selain itu, jaringan getah bening di bagian belakang tenggorokan dapat berkembang menjadi kanker seiring waktu sebagai akibat dari infeksi ini.

Perkembangan sel kanker ini tidak terjadi dalam satu malam atau sekali berhubungan intim.

Profesor dan ahli pencegahan dan pengendalian kanker di The Ohio State University Wexner Medical Center Electra Paskett, PhD menuturkan, HPV ketika ditularkan, tidak langsung aktif dan menyerang sistem kekebalan tubuh.

HPV yang telah menular ke tubuh seseorang, sering kali tidak aktif di dalam sel tubuh selama bertahun-tahun, ketika sistem kekebalan tubuh inang dapat mengendalikannya.

"Bertahun-tahun kemudian, virus dapat bangun dan berintegrasi ke dalam DNA sel menyebabkan sel bermutasi dan berkembang menjadi kanker," tutur dia.

Penjelasan ini mengungkap alasan kanker orofaring meningkat di antara orang tua.

Lalu bagaimana mengurangi risiko atau mencegah terkena HPV?

Menghindari variasi hubungan intim lewat oral adalah keputusan bijak. Tidak melakukan seks oral adalah salah satu cara untuk mencegah terinfeksi HPV penyebab kanker.

HPV seringkali tanpa gejala dan dapat menyebar dengan mudah karena banyak orang tidak mengetahui telah mengidapnya.

Cara lain yang efektif mengurangi kemungkinan seseorang terkena kanker dengan mendapatkan vaksin HPV. Kebanyakan orang memenuhi syarat ketika mereka berusia sembilan tahun.

Vaksin HPV meskipun sebagian besar dikatakan sebagai cara untuk menurunkan risiko kanker serviks tetapi juga dapat melindungi dari kanker tenggorokan.

Anggota di Bagian Kepala dan Leher sekaligus Onkologi Endokrin di Moffit Cancer Center George Yang, MD mengatakan jika vaksin HPV diberikan sebelum paparan terhadap HPV, maka dapat melindungi dari infeksi jenis risiko tinggi yang terkait dengan kanker tenggorokan termasuk HPV16.

Gross menambahkan, seseorang juga bisa mencegah kanker tenggorokan dengan membuat pilihan yang sehat. Menurut dia, faktor risiko lain untuk kanker orofaringeal termasuk konsumsi minuman beralkohol, merokok, kelebihan berat badan, dan gizi buruk.

"Menghindari perilaku berisiko, termasuk tembakau dan alkohol adalah cara terbaik untuk menghindari kanker kepala dan leher, termasuk kanker tenggorokan,” ujarnya. (antara/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan