FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Angka inflasi di Kota Surabaya terus turun per Mei. Hal itu tidak lepas dari kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Surabaya yang selalu rutin memantau perkembangan harga.
TPID bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi rutin menggelar rapat evaluasi setiap minggu. Wali Kota Eri pun menargetkan harga bahan pokok bisa stabil hingga Hari Raya Idul Adha.
”Jadi, kita terus pantau harga dan kita terus menjaga dan menekan inflasi. Bahkan, kita juga selalu rapat inflasi setiap hari Jumat,” kata Wali Kota Eri, Jumat (16/6).
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei, Kota Surabaya terjadi inflasi year on year (yoy) 5,27 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 116,29. Padahal, pada Maret yoy Surabaya masih 6,3 persen, April 5,64 persen, dan bulan ini turun menjadi 5,27 persen.
Menurut Eri, pihaknya tidak hanya melihat kenaikan harga semata, tapi juga kebutuhan atau stok yang dibutuhkan masyarakat. Sejauh ini, kebutuhan itu masih tetap bisa terpenuhi dan harga bahan pokok dipastikan akan tetap stabil hingga Hari Raya Idul Adha.
”Nah, yang kita kejar sekarang ini adalah harganya yang harus semakin turun. Ada beberapa hal seperti cabai rawit sudah turun, ada yang masih tinggi seperti daging ayam tapi sekarang sudah di bawah juga. Saya juga sampaikan itu inflasi jangan sampai di atas HET (harga eceran tertinggi),” tegas Eri.
Apabila sudah ada yang jual di atas HET, wali kota sudah minta jajaran Pemkot Surabaya untuk melakukan langkah-langkah strategis yang solutif. Eri mencontohkan BBM untuk mengangkut barang disubsidi pemkot dengan menggunakan biaya tak terduga.