Tapi Spanyol yang juga lapar gelar setelah terakhir kali menjadi kampiun di EURO 2012 jelas tidak akan mengalah begitu saja. Pasukan Luis De La Fuente juga perlu sesuatu untuk dirayakan sekaligus mengurangi beban sang pelatih anyar.
Kedua kubu sendiri tidak berani sesumbar. Zlatko Dalić menegaskan mereka sudah sangat mengenal Spanyol dan tahu seperti apa beratnya laga yang menanti mereka.
"Kami mengenal Spanyol dengan sangat baik, mereka menyukai penguasaan bola, mereka memiliki individu yang hebat dan gaya teknik yang hebat, mereka sangat cepat, ini adalah tim papan atas. Kami memiliki pengalaman bermain melawan mereka di Kopenhagen pada EURO 2020, di mana kami kalah di perpanjangan waktu. Tapi, kami punya kualitas untuk melawan mereka," ujarnya di UEFA.com.
Gelandang Kroasia, Ivan Perišić mengamini pelathnya. Namun, ia percaya negaranya memiliki pengalaman lebih baik dibandingkan skuat Spanyol saat ini.
"Spanyol adalah tim yang benar-benar top dengan para pemain dari klub terbaik di dunia. Saya pikir kami memiliki lebih banyak pengalaman. Generasi ini memenangkan medali perunggu dan perak dan saya harap kami memiliki kekuatan besok untuk mendapatkan apa kita membutuhkan – emas," ujarnya.
Kubu Spanyol juga menunjukkan respek pada lawan. Luis De La Fuente mengatakan, ini akan menjadi pertarungan hebat dan menghibur antara dua negara terbaik di Eropa.
"Dua tim hebat akan bermain besok dan final sangat berimbang. Kami dan Kroasia adalah dua tim terbaik di Eropa. Kami akan mencoba dan menggunakan kekuatan kami dan menikmati permainan kami. Itulah prinsip kami tujuan – menjadi lebih unggul dari saingan yang sangat bagus,” katanya.
