Dua Kali Digelontorkan Anggaran Jumbo, Proyek Pasar Tempe di Wajo Belum Rampung

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Proyek Pasar Tempe di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo sudah dua kali mendapatkan alokasi anggaran jumbo. Tetapi pembangunannya tak kunjung rampung, diduga akibat pengawasan yang lemah.

Sekedar diketahui, awal pembangunan Pasar Tempe dilakukan pada April 2021 bersumber dari APBN senilai Rp45.340.239.338 melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulsel.

Dalam perjalanannya, penyedia jasa, PT. Delima Agung Utama (DAU) diputus kontrak oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Prasarana Strategis pada 24 November 2021 lalu. Karena keterlambatan progres.

Kemudian di tahun 2022. Kementerian PUPR kembali menggelontorkan anggaran fantastis, lanjutan pembangunan pasar yang berlokasi di Jalan WR. Supratman Kelurahan Tempe itu.

Melalui BPPW Sulsel, proyek senilai Rp41.290.328.000 di APBN tersebut dimenangkan PT. Djasa Ubersakti Tbk asal Bona Indah Plaza, A2/B8, Karang Tengah Raya, Jakarta Selatan.

Namun pekerjaan proyek kontrak jamak atau multiyears itu belum rampung. Sesuai masa pelaksanaan berakhir Mei 2023 lalu. Hal ini disampaikan oleh PPK Prasarana Strategis, Reno Bayuaji ketika mendatangi Bupati Wajo Amran di Kantor Bupati Wajo, Selasa 30 Agustus 2022 lalu.

Berdasarkan pantauan FAJAR di lokasi pasar. Namun sejumlah pekerja terlahir masih bekerja. Beberapa bagian pasar juga belum sempurna, seperti dinding belum di plester. Besi dan bambu digunakan dalam pekerjaan masih tersusun. Nampak semuanya jauh dari progres.

Camat Tempe, Supardi Amar berharap lanjutan pembangunan Pasar Tempe segera rampung. Sehingga para pedagang yang direlokasi ke Pasar Cempalagi dan Awakaluku kembali direlokasi ke Pasar. Kegiatan jual beli kembali berjalan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan