"Insiden kebakaran Pasar Tempe kan terjadi Agustus 2019 lalu. Tentu kita semua menanti pasar ini segera difungsikan, ujarnya kepada FAJAR, Minggu Juni, 18.
Diduga keterlambatan progres terjadi akibat lemahnya pengawasan. Konsultan pengawas dalam pelaksanaan konstruksi semestinya, efektif turun pengawasan di lapangan. PPK juga ikut melakukan pemantauan progres fisik di lokasi.
Salah seorang pekerja yang enggan disebutkan identitasnya mengaku, jarang melihat konsultan pengawas di lokasi. Apalagi dengan PPK Prasarana Strategis Reno Bayuaji.
"Tidak pernah saya lihat orangnya. Yang mana itu," ucapnya.
Bupati Wajo Amran Mahmud yang diminta tanggapan seakan acuh. Dirinya menyebutkan, permasalahan sekaitan Pasar Tempe yang mengetahui pihak BPPW Sulsel.
"Sebaiknya sama kepala balai (Ahmad Asiri, red) Beliau yang lebih tau," dalihnya.
Semestinya sebagai kepala daerah tetap melakukan pengawasan terhadap semua proyek pembangunan yang dilakukan di wilayah Wajo. Hal itu dilakukan sebagai tanggung jawab kepala daerah.
Reno Bayuaji yang dikonfirmasi oleh FAJAR tidak tersambung. Saat dihubungi melalui panggilan WhatsApp tetapi ditolak. (man/fajar)