Anies Dapat Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro, Tatak Ujiyati: Sudah Takdirnya

  • Bagikan
Anies menerima tongkat cakra Pangeran Diponegoro

“Kemudian memang presiden semula dijadwalkan hadir di galeri Nasional. Itu kemudian presiden. Kemudian, sehari dua hari sebelumnya presiden ternyata ada acara ke Filipina. Sehingga kegiatan yang sebelumnya seharusnya dihadiri oleh presiden menjadi diwakilkan kepada Mendikbud. Jadi saya mewakili presiden menerima cakra,” jelas pria kelahiran Kuningan ini.

Anies menegaskan bahwa dirinya tidak menikung presiden karena dia hanya mewakili atas izin presiden.

“Ya (atas izin presiden), nggak ada (menikung presiden), karena saya mewakili disitu. Ini biasa. Ketika presiden tidak hadir otomatis menteri relevan hadir,” tandasnya.

Pernyataan Anies itu menjawab pertanyaan Andy F Noya yang menyebut Anies disebut menikung Jokowi hingga berujung pada pemecatan.

“Ini ibaratnya tongkat komandonya Pangeran Diponegoro yang dirampas oleh Belanda, dibawa ke Belanda ketika penangkapan Pangeran Diponegoro,” ungkap Noya.

“Pada saat dikembalikan, seharusnya diterima oleh Jokowi. Tapi hari itu anda dianggap menikung pak Jokowi, anda yang menerima. Kenapa ini menjadi persoalan besar karena ada kepercayaan terutama mungkin yang masyarakat Jawa bahwa tongkat komando yang pusaka itu siapapun yang menerima pertama kali dan memegangnya maka dia punya peluang untuk bisa menjadi pemimpin. Pemimpin ini bisa relatif. Ini yang membuat Jokowi tersinggung karena anda yang menerima, memegang pertama kali. Ini ada alasan kata orang anda diberhentikan,” pungkasnya. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan