Prabowo Terus Mengekor Jokowi, Jhon Sitorus: Tontonan yang Menarik dan Mengandung Komedi

  • Bagikan
Menhan Prabowo Subianto dampingi Presiden Jokowi pada Puncak Penanaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke, Jakarta, Senin (15/5/2023).

“Bertarung di 2024 belum tentu menang, maka minimal jadi Menhan sudah mewujudkan sebagian kecil impiannya,” imbuhnya.

Kehilangan konstituen dan dukungan Parpol yang dulu loyal ini dilema besar. Tak mudah untuk mengembalikan dukungan sebesar 2019 lalu.

“Sudah kepalang basah, ya sekalian saja neguk airnya. Prabowo mau nggak mau harus ngekor dibelakang Jokowi demi tuah elektoral Jokowi,” lanjutnya.

Lebih jauh dikatakan, yang dulu terang-terangan menghina Jokowi dengan menyebut Tukang Andong, disetir janda, antek asing, Planga Plongo, sekarang berbalik menjilat ludahnya sendiri.

“Belum ada aba-aba bahkan sudah ‘siap pak presiden’, terlihat lucu memang. Sungguh tontonan yang menarik dan mengandung komedi,” imbuhnya.

Dikatakan, pemilih militan Prabowo kini beralih ke Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Mereka ini merupakan orang-orang yang sakit hati akut dengan kekalahan di 2014 dan 2019 lalu.

Pemilih Prabowo kemudian menyalurkan kemarahannya dengan menumpangi Anies. Maka tak heran HTI, PA 212, PKS dan Ummat langsung mendukung Anies all out.

Praktis, yang tersisa adalah kader Gerindra dan Grass Root Gerindra. Loyalitas mereka memang tak bisa ditawar, Prabowo harga mati.

Tapi itu tak cukup, karena irisan elektoral Prabowo 2019 sudah dikarungi oleh Anies.

Maka menurutnya, mengemis tuah elektoral Jokowi 2019 adalah cara paling logis. Caranya cukup simpel. Tidak bermanuver dan cukup bilang "siap presiden"

Menurutnya lagi, publik melihat seolah-olah Prabowo akan jadi arah telunjuk Jokowi padahal tidak. Memang beberapa irisan elektoral itu berhasil ditampung, seperti Noel (Jokowi Mania) yang deklarasi dukung Prabowo.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan