“Jadi di politik di Indonesia ini, kalau kita keliling dan ketemu rakyat, datang dari jauh. Dia kumpul, dia nunggu berjam-jam di panas terik matahari untuk menunggu tokoh yang dia ingin dengar pandangan-pandangannya. Kemudian kita sebagai tokoh yang datang, kita datang, ini massa, rakyat yang datang jauh berdiri lama di panas terik matahari dan kita bicara biasa saja, dengan nada biasa-biasa saja menurut saya kurang menghormati rakyatnya disitu akhirnya kalau diperhatikan saya berpandangan saya harus berbicaralah dengan semangat,” sambungnya.
Lanjut Prabowo menyebut media yang mempersepsikan itu meletup-letup.
“Mungkin dipersepsi oleh elit, media. Media itu elit loh, meletup-letup. Dan pers ini pintar. Yang diambil kadang-kadang yang itu saja, yang meletup-letup. Alhamdulillah saya diundang sekarang jadi saya tidak perlu meletup-letup di sini,” ujar Menteri Pertahanan ini.
“Mereka duduk, nggak panas,” tandasnya sembari menunjuk para audience yang hadir. (selfi/fajar)