Akibatnya, hingga saat ini komoditas beras dan telur makin mahal. Sejak April 2023 lalu harganya makin naik. Untuk komoditas telur misalnya, saat ini masih bertahan di atas Rp50 ribu satu rak.
Padahal, sebelumnya hanya Rp40 ribu-an. Begitu juga dengan beras, tak pernah turun harga. Malah data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat inflasi tinggi dipicu mahalnya harga beras.
Yessy (50) juga merasakan dampak kenaikan harga beras. Menurutnya, setiap bulan harga beras selalu naik. Kenaikannya mulai dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per karung. Itu ukuran 25 kilogram. Saat Yessy protes, pedagang malah menyebut kenaikan harga terjadi karena mengikut distributor.
"Ini tidak wajar, bahaya jika harga beras naik tiap bulan. Beras adalah kebutuhan pokok," ujar Yessy, kemarin.
Begitu juga dengan telur, Yessy mengaku jengkel lantaran harganya bertahan di atas Rp50 ribu satu rak. Jika beli satuan di warung, dijual Rp2.000 per butir. Padahal sebelumnya bisa didapatkan Rp1.500 per butir. Yessy yang sehari-hari menjual nasi kuning ini mengaku kewalahan.
"Kita tidak bisa naikkan harga nasi karena pelanggan protes. Terpaksa kurangi porsi. Belum lagi bumbu-bumbu ikut naik," sebutnya.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Makassar, harga beras mencapai Rp11.200 per kg. Sementara harga bawang merah melonjak Rp35 ribu hingga Rp40 ribu / kg.
Kemudian, harga bawang putih Rp37 ribu. Selanjutnya, harga cabai Rp60 ribu/kg, daging sapi Rp130 ribu/kg, dan ayam potong hingga Rp70 ribu per ekor.
Cari Masalahnya