Jadi Presiden akan Dirikan Sistem Pemerintahan Khilafah? Simak Jawaban Anies

  • Bagikan
Anies Baswedan

"Apakah ketika bertugas kemarin semua sangkaan seperti itu ditemukan kenyataannya? Kalau tidak berarti sangkaan itu batal. Dibatalkan oleh kenyataan. Bukan oleh pernyataan. Bukan saya mengcounter tapi kenyataan menyatakan tidak," tegasnya.

Anies juga menyinggung soal maraknya polarisasi yang terjadi di masyarakat jelang Pilkada DKI lalu. Ditegaskan, polarisasi di masyarakat sehingga muncul istilah kadrun dan cebong justru telah terjadi sebelum dirinya mengikuti pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Pendiri Indonesia Mengajar itu menegaskan sebelum menjadi calon gubernur, justru narasi-narasi yang menjadi sumber perpecahan di masyarakat itu sudah ada.

Misalnya, narasi yang pro ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maupun berseberangan dengan Ahok.

“Saya belum jadi calon Gubernur. Itu sudah ramai, saya masih tugas di Kementerian Pendidikan Kebudayaan. Tinggal dilihat saja catatan sosial media, catatan media-media," jelas Anies.

Bahkan ada istilahnya saat kampanye, lebih baik pilih pemimpin non-Muslim tidak korup, daripada pemimpin muslim tapi korup.

Muncul juga narasi bahwa cari pemimpin harus yang muslim.

Sehingga saat dirinya terpilih menjadi pemimpin di Jakarta, Anies bertekad merajut kembali persatuan sesama anak bangsa.

"Jadi saya merasa, ketika saya mendapatkan panggilan tugas calon gubernur. Justru saya ingin mengembalikan yang robek ini. Karena sudah terjadi sebelum saya jadi calon gubernur,” pungkasnya. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan