FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Menko Polhukam Mahfud MD menyebut, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun harus terus dijaga keberadaannya.
Menteri senior itu meminta keberadaan Ponpes yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar) itu harus disikapi dengan bijak.
"Al Zaytun itu sudah ditangani, Al Zaytun itu pondok pesantrennya kita jaga, kita bina agar terus berkembang," ujar Mahfud saat ditemui awak media usai menghadiri Forum Koordinasi Sentra Gakkumdu di Hotel Claro, Kota Makassar, Kamis (13/7/2023).
Mahfud MD mengungkapkan, Ponpes Al Zaytun tidak mengandung kekeliruan sebagai pondok pesantren.
"Karena sebagai pondok pesantren dia tidak ada indikasi melakukan kesalahan sebagai pondok pesantren dan sekolah-sekolah," ungkapnya.
Meskipun begitu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menuturkan, ada penemuan indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Pimpinan Ponpes, Panji Gumilang.
"Sebagai pondok pesantren cetakan alumninya semua baik-baik saja. Tetapi pengelolanya yang bernama Panik Gumilang, iya ada beberapa masalah hukum yang terindikasi dilakukan itu kita proses hukum," tukasnya.
Saat ini, pembinaan terhadap Ponpes termasuk Al Zaytun kata Mahfud MD, harus tetap dilakukan pemerintah.
Mahfud menegaskan, peran Ponpes dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa sangat nyata.
"Pondok pesantren apapun itu tetap harus dibina karena itulah sebenarnya modal kita untuk merdeka. Pondok pesantren berperan betul di dalam kemerdekaan," ucapnya.
Blak-blakan Mahfud MD mengatakan, memang sebelumnya ada keterkaitan Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII). Namun setelah didirikan tidak terkait lagi.