"Ada beberapa poin penting yang dapat diperhatikan dalam menghadapi situasi ini dan mencari solusi agar aktivitas ekspor dan impor kembali bergeliat," ucapnya.
Poin yang dimaksud yakni stimulus ekonomi. Pemerintah dapat mengimplementasikan berbagai langkah stimulus ekonomi untuk mendorong konsumsi masyarakat. Mulai dari insentif pajak atau subsidi bagi sektor-sektor yang terdampak secara langsung.
"Pemerintah dapat meningkatkan investasi dalam infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang," ucapnya.
Pembangunan infrastruktur yang baik akan meningkatkan daya saing dan efisiensi dalam perekonomian. Ini dapat menarik minat investasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Kemudian poin selanjutnya yaitu diversifikasi pasar ekspor, hal tersebut diyakini mampu mengurangi ketergantungan pada beberapa pasar ekspor tertentu dengan mengembangkan pasar baru di negara-negara lain.
"Diversifikasi pasar akan membantu mengurangi risiko penurunan permintaan dari pasar yang dominan dan melindungi ekonomi dari ketidakstabilan global," katanya.
Lalu prioritaskan industri lokal, bagaimana mendorong produksi dan konsumsi produk dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor, terutama untuk barang modal dan bahan baku/penolong.
"Dukungan pada industri lokal akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, dan mengurangi beban impor," ujaranya.
Kebijakan moneter dan fiskal juga mesti diperhatikan. Pemerintah harus mengadopsi kebijakan moneter dan fiskal yang bijaksana untuk memengaruhi tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai tukar mata uang.