"Langkah-langkah ini dapat membantu mengendalikan ekonomi dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi aktivitas ekspor dan impor," ucapnya.
Terakhir, kembangkan ekonomi digital, meningkatkan sektor ekonomi digital dan teknologi informasi dapat membuka peluang baru untuk ekspor dan impor.
Pengaruh Global
Ketua Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Apindo Sulsel Arief R. Pabettingi, mengakui ada penurunan ekspor. Hal itu dipicu adanya penurunan permintaan dari pasar potensial.
"Saat ini menurut para ahli ekonomi sedang terjadi perlambatan ekonomi, dan memang terjadi penurunan permintaan untuk komoditas ekspor Sulsel dari dari negara tujuan utamanya Tiongkok," sebutnya.
Menurutnya, saat ini Tiongkok terjadi kerisis energi, kemudian covid di sana juga belum sepenuhnya hilang. Jadi otomatis banyak wilayah yang masih memberlakukan PSBB sehingga pergerakan masyarakatnya terbatas.
"Apalagi Tiongkok itu negara tujuan ekspor Sulsel yang terbesar untuk saat ini, sehingga memang terjadi penurunan volumen ekspor untuk komoditas rumput laut, yang dulunya kita biasa mengirim 300 Kontainer per bulan sekarang pengiriman hanya mencapai 100-150 kontainer," terangnya.(sae/dir/fajar)