FAJAR.CO.ID -- Foto yang menampilkan beberapa santriwati berpose mengangkat senjata laras panjang, viral di media sosial. Unggahan ini menuai kontroversi dan dianggap telah mengajarkan anak-anak setingkat SMP tentang senjata dan kekerasan.
Dua buah foto menunjukkan santriwati memegang senjata laras panjang. Foto-foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @islah_bahrawi pada Jumat (28/7).
Foto pertama menunjukkan enam santriwati menggunakan seragam olahraga merah-biru tua. Mereka tampak mengenakan rompi anti peluru sambil memegang senjata laras panjang yang diketahui jenis airsoft gun.
Foto kedua memperlihatkan tujuh santriwati memegang airsoft gun. Mereka juga mengenakan rompi anti peluru dan seragam Pramuka. Mereka berpose dengan latar belakang area persawahan.
Islah Bahrawi kemudian memberi caption panjang yang di antaranya berbunyi berikut:
"Dari hasil telusuran pencarian gambar di Google, tangkapan gambar ini dari sekolah Baitul Qur’an di Magetan (belum terkonfirmasi). Tampak para siswi memegang senjata laras panjang dan rompi anti peluru kemungkinan replika)….," tulis akun Instagram @islah_bahrawi.
Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan Isgianto mengakui foto santriwati menenteng senjata jenis airsoft gun merupakan kegiatan yang telah berlangsung pada 15 Juli 2023 lalu.
Foto tersebut merupakan bagian dari simulasi kegiatan menembak. Pihak Pondok Pesantren Baitul Qur'an Al Jahra Magetan berencana menjadikan latihan menembak sebagai program ekstrakurikuler. Simulasi latihan menembak dilakukan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).