Gempar, Santriwati Diajari Menembak Pakai Airsof Gun, Warganet: Emang Mau Dididik Jadi Apa?

  • Bagikan

Isgianto mengakui bahwa santriwati yang ada dalam foto viral di media sosial adalah santriwati kelas 7 atau siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan siswi kelas 10 Madrasah Aliyah (MA) yang berada di bawah naungan ponpes itu.

Dia menyebut santriwati yang ada dalam foto merupakan peserta yang berkesempatan mengikuti simulasi. Tidak semua santri berkesempatan mengikuti kegiatan menembak karena keterbatasan waktu.

Isgianto mengaku menggandeng pihak ketiga asal Solo, Jawa Tengah untuk memberikan pelatihan menembak kepada santriwati diperkenalkan saat MPLS. Pihak ponpes menggandeng PT Airsoft Pelajar Indonesia yang menawarkan jasa program ekstrakurikuler ke Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra.

"Kegiatan menembak dalam MPLS itu atas pengenalan pihak ketiga dari PT Liga Airsoft Gun Pelajar di Solo. Jejak riwayat juga ada. Kegiatannya sama di tingkat kepolisian dan pelajar juga ada," kilah Isgianto.

Isgianto mengatakan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra tidak memiliki senjata jenis apapun. Semua senjata yang digunakan saat simulasi maupun yang hendak dipakai untuk kegiatan ekstrakurikuler merupakan milik pihak ketiga yang didatangkan sebagai penyelenggara.

Pihak ponpes kemudian mengambil keputusan setelah adanya kajian dan berbagai saran yang masuk.

"Karena melihat dinamika yang ada, maka pihak Pondok Pesantren memutuskan tidak akan melanjutkan kegiatan tersebut menjadi bagian dari ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Baitul Quran Al Jahra Magetan," lanjut Isgianto.

Isgianto menutup klarifikasi tersebut dengan harapan bisa memberi pencerahan dan meredam keresahan yang ada di masyarakat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan