Atau Prabowo juga punya peluang menang suara besar di Jawa Timur jika dipasangkan dengan Khofifah.
Sedang isu ekonomi, Prabowo dapat memilih antara Erick Thohir atau Airlangga Hartarto.
Hasil survei LSI Denny JA mencatat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin membuat jarak yang lebar dengan bakal pesaingnya, Ganjar Pranowo.
LSI Denny JA membuat simulasi head to head atau duel antara Prabowo dan Ganjar. Kedua nama kerap muncul di posisi pertama dan kedua dalam sejumlah hasil survei soal capres.
Kian melebarnya jarak elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar terlihat dari hasil survei LSI Denny JA ini. Elektabilitas Prabowo sebesar 52 persen, sedangkan Ganjar Pranowo 41,6 persen.
Artinya, Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih elektabilitas mencapai 10,4 persen.
Survei pada Januari lalu, Ganjar sempat mengungguli Prabowo dengan selisih mencapai 4,6 persen. Pada Mei, Prabowo menyalip Ganjar dengan selisih 6,4 persen. Lalu hasil survei pada Juni kian menjauh dengan selisih 7,2 persen. Terakhir pada Juli menjadi 10,4 persen.
"Memasuki bulan Mei, Prabowo unggul versus Ganjar dengan selisih 6,4 persen. Pada bulan Juni selisihnya menjadi 7,2 persen. Pada bulan ini mencapai dua digit sebesar 10,4 persen," kata peneliti senior LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas.
Namun yang menarik LSI tak menyinggung bagaimana peluang Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Tak satu pun dari nama-nama yang digadang-gadang akan mencalon diri sebagai Cawapres itu disandingkan dengan Anies.
Justru LSI menyebut, Anies disarankan menjadi Cawapres Prabowo jika gagal mendapat tiket Capres 2024.