Perempuan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1989 sebelumnya mendapat rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) karena berhasil membuat jembatan lengkung terpanjang di Indonesia.
Jembatan ini tidak hanya memiliki kerumitan desain, tetapi konstruksinya berada di atas flyover tol dalam kota di ruas Kuningan. Jembatan membentang sepanjang 148 meter dan memiliki radius lengkung 115 meter. Jembatan ini menggunakan beton seberat 9.688,8 ton.
Desain Longspan Kuningan yang dirancang Arvilla Delitriana berhasil mengalahkan tiga model dari konsultan internasional asal Perancis. Konsultan ini kerap disewa PT Adhi Karya yang merupakan pengembang proyek LRT Jabodebek.
Tantangan dalam perancangan desain hingga pembangunan jembatan lengkung bentang panjang Gatsu-Kuningan ini sangat rumit. Perancang harus membuat crossing atau lintasan di atas perempatan Kuningan yang padat kendaraan.
Selain itu, banyak struktur lain di sekitar lokasi pembangunan longspan di antaranya, jalan tol, flyover, dan underpass dari Mampang menuju Kuningan.
Rancangan Arvilla Delitriana menjadi solusi kerumitan struktur dengan membuat Longspan Kuningan.
Arvilla Delitriana membuat desain jembatan lengkung bentang panjang mulai dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Rasuna Said tanpa menambah kolom di tengah perempatan Kuningan.
Rancangan jembatan lengkung bentang panjang karya Arvilla Delitriana disebut sebagai solusi desain yang optimum, karena konsultan internasional dari Prancis yang disewa PT Adhi Karya untuk pembuatan lintasan LRT, menghadapi kesulitan.