Andi Ina yang merupakan Bendahara Partai Golkar Sulsel itu pun menyampaikan bahwa DPRD memutuskan untuk tidak mengirimkan nama Pj Gubernur Sulsel ke Kemendagri.
Usai rapat, Ady Ansar tiba-tiba menyebut fraksi NasDem mengusung Prof Aswanto sebagai Pj Gubernur Sulsel sembari memperlihatkan surat resmi pengusulan itu. Padahal pada sore harinya dia menyebut Jufri Rahman yang diusung.
“NasDem utuh 12 orang untuk Prof Aswanto,” kata Ady Ansar kepada wartawan.
Sementara itu, Andi Ina menyampaikan, saat dibuka, forum dinyatakan tidak kuorum karena hanya dihadiri 42 anggota dewan. Begitu pun pada skorsing kedua, forum kembali tidak kuorum.
“Skorsing pertama itu hanya 42 anggota hadir, sedangkan skorsing kedua hanya dihadiri 40 anggota. Aturannya harus 43. Dua kali skorsing. Tidak ada pengaruhnya,” kata Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, kepada wartawan.
Sehingga, nama Pj Gubernur Sulsel diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua DPRD Sulsel Darmawangsyah Muin menyebut hal ini sebagai upaya untuk menghindari perpecahan. Karena jika tetap dilanjutkan maka akan berakhir voting.
“Kalau terjadi perpecahan di DPRD karena perbedaan pilihan itu tidak elok. Kebetulan anggota tidak lengkap. Tidak ada kesengajaan tidak kuorum. Yang terbaik kita menyerahkan kepada pak presiden,” kata Darmawangsyah Muin. (selfi/fajar)