Dia menambahkan, selama 2023, sudah sepuluh napiter yang melaksanakan ikrar dan janji setia kepada NKRI. Saat ini ada 17 napiter yang sudah NKRI dari total keseluruhan 21 napiter di Jatim.
Sementara itu, Kalapas I Madiun Kadek Anton Budiharta memberikan penghargaan kepada seluruh jajarannya beserta instansi BNPT, Polri, TNI dan Pemerintah Daerah Madiun, yang telah bersinergi dalam pelaksanaan program deradikalisasi di Lapas Kelas I Madiun. Ikrar setia NKRI bukan akhir dari proses deradikalisasi. Melainkan masih ada perjalanan panjang untuk menghasilkan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif.
”Masih ada program pembinaan lanjutan untuk memastikan narapidana teroris benar-benar telah menunjukkan perubahan perilaku,” terang Kadek Anton Budiharta.
Baik Syahrullah maupun Fahrurrozi mengaku sudah mantap menyatakan ikrar setia kepada NKRI. Menurut Syahrullah proses pembinaan narapidana terorisme atau program deradikalisasi di Lapas I Madiun tidak semata-mata menjadikan narapidana objek pembinaan. Tetapi juga sebagai subjek yang dilibatkan dalam kegiatan pembinaan.
”Kami berterima kasih kepada wali narapidana teroris dan Kalapas Madiun, karena kami tidak melulu dicekoki oleh pembinaan tetapi diikutsertakan untuk merancang pembinaan menjadi lebih efektif,” tutur Syahrullah.
Sedangkan Fahrurrozi berpesan untuk orang-orang yang masih berideologi keras agar memperbanyak literasi dan memperluas wawasan. ”Selama di lapas, cara pandang kami dibuka dan diarahkan agar tidak terjebak dengan ideologi tertentu, sehingga kami lebih terbuka dan dapat menerima perbedaan yang ada,” tutur Fahrurrozi. (jpg/fajar)