Karena dikira memang bagian dari prosedur, dia membuka bra tersebut. Namun, tetap menutup kedua payudaranya dengan telapak tangannya.
Saat itu, dia menahan diri yang sudah kedinginan karena ruangan yang full AC.
Namun, proses itu tak juga selesai, dia malah diminta berputar dan malah area sensitifnya malah dicek.
"Saya masih menggunakan pakaian dalam bawah. Tapi dia mengecek sudah shaving (cukur) belum ke arah miss V saya. Dia kayak nge-zoom ngedekati kepalanya," kenangnya.
Lola menambahkan, bahkan ada teman finalis lainnya yang curhat sampai dilihat selangkangannya, apakah hitam apa tidak dan mentalnya dijatuhkan.
"Ada yang lebih parah, salah satu dibilangin 'kamu tahu enggak, badan kamu sekurus ini kamu nggak kan menang', disuruh operasi," tukasnya.
Lola sendiri tak bisa berbuat banyak, karena ini beauty pageant pertama yang diikutinya. Dia berpikir semua proses normal, meski ada perasaan aneh.
Namun, dia syok karena saat disuruh berputar, dia terkena body shaming. "Saya memiliki beberapa stretch mark, dibilang 'bagian atas bening banget, sayang bagian bawah buduk, ugly'. Terus dari situ saya nyeletuk its genetic," bebernya.
Momen yang paling membuatnya tidak nyaman adalah, saat COO dan tim termasuk fotografer mengamati payudaranya dan bagian ptingnya dilihat. "Ada beberapa menit (posisi dia) tegap, dan dia mengamati sekitar satu menit kanan kiri pting simetris," ungkapnya.
Saat itu, dia difoto. Alasannya memfoto tangan, jadi tangannya yang tadinya menutup payudara terpaksa melepaskan dan payudaranya terlihat. Anehnya, ia malah difoto dengan ponsel.