Harga Beras di Sumut Melonjak di Atas HET, Bulog Minta Dukungan Swasta untuk Imbangi dengan Operasi Pasar

  • Bagikan
Stok beras di gudang bulog. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

FAJAR.CO.ID, MEDAN - Harga beras di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai merangkak naik dan telah melampaui harga eceran tertinggi (HET).

Mengantisipasi hal tersebut Perum Bulog Sumut menggelar operasi pasar di delapan cabang dan cabang pembantu.

Pemimpin Wilayah Perum Biog Kantor Wilayah Sumatera Utara, Arif Mandu mengatakan untuk pengendalian harga beras di wilayah tersebut pihaknya akan melakukan operasi pasar di seluruh cabang.

“Semuanya (cabang dan cabang pembantu) menjalankan operasi pasar,” kata Arif Mandu, Senin (21/8).

Dia menjelaskan operasi pasar atau pasar murah adalah salah satu upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk komoditas beras yang di beberapa tempat di Sumut telah mengalami kenaikan dari harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

Untuk melakukan pengendalian harga, lanjutnya, Perum Bulog Sumut akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. "Bulog tidak bisa menutupi 100 persen kebutuhan beras. Jadi harus ada dukungan dari pihak swasta yang kami imbangi dengan operasi pasar atau SPHP," tutur Arif.

Arif mengatakan operasi pasar akan dilakukan di seluruh kantor cabang dan cabang pembantu Perum Bulog di Sumatera Utara, yakni Kantor Cabang Medan, Kantor Cabang Pembantu Kabanjahe, Kantor Cabang Pembantu Gunungsitoli.

Kemudian, di Kantor Cabang Pembantu Rantauprapat, Kantor Cabang Padang Sidempuan, Kantor Cabang Pematang Siantar, Kantor Cabang Kisaran dan Kantor Cabang Pembantu Kota Sibolga.

Dia menyebut Perum Bulog Sumut menargetkan mampu menyalurkan total 55 ribu ton beras dari cadangan beras pemerintah (CBP) pada tahun 2023.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan