57,91 Persen Anak Usia Dini Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

  • Bagikan

Sementara untuk permasalahan kemiskinan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023 semester I (Maret), masih terdapat 9,36 persen penduduk miskin yang tersebar di perkotaan dan perdesaan.

“Keluarga juga dihadapkan pada meningkatnya biaya hidup dan tingkat kemiskinan yang masih tinggi, ketidakseimbangan antara kerja dan kehidupan yang dapat meningkatkan konflik dan stress, serta dampak teknologi informasi dalam keluarga yang menyebabkan kurangnya waktu yang dihabiskan bersama (time togetherness), kemudian kecanduan gawai, hingga kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya individualisme,” ujar dia.

Muhadjir mengatakan, selain situasi tersebut, keluarga juga menghadapi berbagai tantangan di masa sekarang, yakni perubahan struktur dari keluarga besar (extended family) menjadi keluarga inti (nuclear family), serta perubahan peran gender misalnya rumah tangga dikepalai oleh wanita dan pekerja wanita.

Untuk itu, Muhadjir menekankan pentingnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang bisa menjadi indikator keberhasilan dari kebijakan pembangunan keluarga, ditandai dengan meningkatnya capaian iBangga dari 54,00 pada tahun 2021 menjadi 56,07 pada 2022. Capaian ini harus ditingkatkan mengingat target pada tahun 2023 yakni 59 dan pada 2024 menjadi 61. (antara/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan