Sabah FC bahkan punya strategi permainan yang hampir sama dengan PSM. Minim penguasaan bola namun kokoh menjaga kedalam tim. Musim lalu mereka hanya kebobolan 26 gol dari 13 kemenangan, tiga imbang dan enam kali kalah.
Begitu juga penantang PSM lainnya, Hai Phong FC. Wakil dari Vietnam ini berhasil menjadi runner-up di Vietnam League 2022. Mereka hanya kalah satu kemenangan dari Hanoi FC di posisi puncak.
Capaian itu lahir usai menuntaskan 24 laga dengan 14 kemenangan, enam seri dan empat kalah. Sekaligus menjadi tim dengan produktivitas gol terbanyak kedua dari 39 gol.
The Portland -julukan Hai Phong- sebelumnya bersaing di Playoff Liga Champions Asia. Namun mereka kalah sehingga tergabung bersama PSM di Grup H Piala AFC 2023.
Secara taktikal, Hai Phong mengandalkan teknik tingkat tinggi dengan berlari seperlunya hingga efisiensi penggunaan taktik long ball. Bisa dibilang, mereka menjadi pesaing terkuat PSM maupun dua tim lainnya.
Meski begitu, Pasukan Ramang harus berjuang keras demi bisa mengulang sejarah musim lalu. Bersaing hingga Final Zona ASEAN Piala AFC Cup 2022.
Setidaknya PSM terbilang positif jika dibandingkan ketiga penantangnya. Pasalnya, Wiljan Pluim CS melaju ke ajang ini usai menjuarai Liga 1 Indonesia 2022.
Pasukan Ramang kala itu mencatatkan 22 kemenangan, sembilan imbang dan tiga kali kalah. Sekaligus tercatat sebagai tim ketiga dengan produktivitas gol terbanyak dari 63 gol dan hanya kebobolan 26 gol dalam 34 laga.
Kans ini tentu terbuka lebar bagi tim besutan Bernardo Tavares. Apalagi keempat tim sama-sama tidak pernah saling bertemu dalam ajang resmi. Pengalaman PSM di kancah Asia juga
lebih baik dari ketiganya.