“Karenanya undangan dari Kopdarnas PSI untuk Gibran dan kehadirannya sangat riskan untuk ‘jebakan’. Momen itu bisa jadi arena PSI untuk memukul PDI Perjuangan,” tuturnya.
PSI kata dia berusaha keras memanfaatkan kehadiran Gibran untuk memanaskan hubungan dengan PDI Perjuangan.
Namun Gibran dengan cerdas lolos dari jebakan itu. Justru Budiman Sudjatmiko yang terkesan masuk jebakan.
Meski secara pengalaman dan pengetahuan, Budiman Sudjatmiko lebih senior, tapi ada keistimewaan di Gibran, soal intuisi dan membaca momen.
“Saya yakin, Gibran ini diwarisi ‘gen politik’ yang membuatnya bersikap cerdas secara alami. Meski yang saya sebut tadi, kalau soal pengalaman, Gibran kalah jauh dengan Budiman,” jelas Ketua Umum Ganjarian Spartan ini.
Dia acara itu, Budiman Sudjatmiko menyebut PSI seperti rumah sendiri. Sementara Gibran menyebutnya seperti mampir di rumah teman.
Saat Budiman masih mengaku sebagai kader PDI Perjuangan, meskipun jelas-jelas mbalelo, menentang keputusan partainya dengan mendukung Prabowo, Gibran menyindir dengan jenaka "Loh, enggak jadi dipecat?"
Pun ketika, Gibran sudah disiapkan jaket PSI yang sesuai dengan ukurannya. Dibuat drama ada kader PSI yang berusaha memakaikan jaket PSI itu, Gibran menolak.
Setelah usaha itu gagal, Ketum PSI Giring Ganesha terlihat tergopoh-gopoh melarang kader PSI yang membawa jaket PSI itu.
Bayangkan kalau Gibran berhasil dipakaikan jaket PSI, apa yang akan terjadi?
Gibran, masuk dalam jebakan PSI. Hubungan dengan PDI Perjuangan akan memanas. Gibran akan diklaim kader PSI, meskipun dia masih kader PDI Perjuangan.