Dikutip dari laman BMKG, gempa bumi Kalsel ini juga dirasakan di wilayah lain seperti wilayah Kuta dengan skala intensitas V MMI atau getarannya dirasakan hampir semua penduduk. Kemudian sejumlah wilayah Bali lainnya seperti Denpasar dan Gianyar.
Selain wilayah Pulau Dewata, gempa juga dirasakan di Waingapu, Lombok, Sumbawa, serta sejumlah wilayah lain yaitu Trenggalek, dan Blitar.
Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan gempa bumi Kalsel berasosiasi dengan aktivitas zona penunjaman.
Kembali dikutip dari Antara, Pelaksana Harian Kepala Badan Geologi, Hermansyah mengatakan aktivitas zona penunjaman terbentuk karena tumbukan Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Indo-Australia dengan mekanisme sesar normal.
"Gempa Kalsel tidak menimbulkan tsunami meskipun pusat gempa berat di laut, karena tidak mengakibatkan perubahan bentuk (deformasi) dasar laut yang dapat memicu tsunami," ungkap Hermansyah, Selasa (29/8). (jpg/fajar)