FAJAR.CO.ID, SOROWAKO - Penolakan perubahan nama Bandara Sorowako, Luwu Timur menjadi Bandara Andalan Datuk Patimang ikut disuarakan Anggota DPRD Sulsel Andi Hatta Marakarma.
Mantan Bupati Luwu Timur iru mengungkapkan jika nama Datuk Patimang adalah tokoh masyarakat dari daerah Malangke di Kabupaten Luwu Utara, bukan dari Sorowako Luwu Timur, makanya nama tersebut dirasa kurang tepat.
Selain itu, penyematan nama Andalan juga nampak tidak elok karena berkaitan erat dengan slogan politik atau kepemimpinan tertentu di Sulsel, tidak menggambarkan ciri khas masyarakat Sorowako.
"Kita menghargai pemprov, tapi itu bandara sudah dari dulu ada sejarahnya, jauh sebelum Andalan memimpin. Jadi mestinya harus ada ciri khas daerah situ, jangan seakan menjadi sebuah klaim atas pencapaian seseorang," ungkapnya.
Dia menyarankan kepada pemerintah provinsi, sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu pemberian nama tersebut. Harus ada diskusi dan meminta masukan dari masyarakat setempat jika ingin mengubah namanya.
"Saya kira itu perlu diberi tahu warga juga terlebih dahulu, karena nama Bandara Andalan Datuk Patimang kurang tepat, saya kurang sependapat," tuturnya.
Sebelumnya rencana perubahan nama itu terungkap setelah adanya surat dengan kop Sekretariat Daerah Pemprov Sulsel tertanggal 28 Agustus 2023 yang ditandatangani Pj Sekda Andi Muhammad Arsjad atas nama Gubernur Sulsel, di mana termaktub perihal agenda peresmian Bandar Udara Andalan Datuk Patimang di Sorowako.
Perubahan nama Bandar Udara (Bandara) Sorowako itu kemudian memantik penolakan dari berbagai kalangan di Luwu Timur.