Pengakuan Berbeda Soal Santi dan Keluarga di Makassar, Pengurus Masjid: yang Menutup Akses Itu Pihak Perumahan

  • Bagikan

"Padahal bukan. Yang tutup itu adalah orang yang tinggal di dalam," tukasnya.

Tepat empat bulan lalu, kata Ismail, Sabir membuka jalan sendiri pada tembok masjid tersebut.

Namun, karena dilaporkan ke Polisi, maka dia menutup kembali tembok yang telah dibongkarnya tersebut.

"Dia tutup karena sudah dalam proses di Kepolisian. Dia terlapor jadi dia tutup sendiri. Karena ada permintaannya di kantor polisi, damai. Polisi arahkan damai," tandasnya.

Untuk mencari solusi, lanjut Ismail, pihak Masjid memanggil Sabir dan membicarakan perihal akses jalan ke rumahnya.

"Dia bilang cabut laporannya, juga bilang saya akan tutup, saya akan tutup dalam waktu 14 hari. Ini bunyi kesepakatannya di kantor Polisi. 14 hari itu jatuh tempo hari ini. Tapi pada 27 Agustus dia menutup. Jadi yang tutup bukan kami," imbuhnya.

Sebelumnya, seorang ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Santi (52) bersama keluarganya di kota Makassar, harus terkurung dibalik megahnya selimut bangunan mewah perkotaan.

Warga Jalan Cilallang Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, kota Makassar terkurung dibalik tembok tinggi di sekeliling rumahnya.

Saat ditemui di rumahnya, Santi menceritakan seluruh keluh kesahnya.

"Dulu ada jalanan keluar itu di perumahan, ada sedikit tapi baru-baru ditutup. Di situ kami selalu lewat," ujar Santi kepada fajar.co.id, Rabu (30/8/2023) siang.

Setelah jalanan di masjid itu ditutup, kata Santi, dia dan keluarganya tidak lagi memiliki jalan lain jika ingin keluar rumah.

"Cuma karena itu tiga hari sudahnya ditutup ini jalan sebelahnya (Samping Masjid), jadi saya terkurung di dalam. Yang tutup pihak masjid," ungkapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan