FAJAR.CO.ID, LUWU TIMUR — Warga Luwu Timur yang mengatasnamakan diri Kerukunan Wawainia Asli Sorowako (KWAS) menggelar aksi protes terhadap perubahan nama Bandara Sorowako menjadi Bandara Andalan Datuk Pattimang.
Massa menggelar aksi dengan mendirikan tenda di depan Bandara Sorowako di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha, Kamis (31/8/2023). Dalam aksi itu hadir Bupati Luwu Timur Budiman menemui para massa aksi.
Diketahui, Pemda telah mengusulkan dua nama untuk bandara tersebut berdasarkan surat nomor 500.11/DISHUB/2023 perihal rekomendasi usulan nama Bandara Sorowako tertanggal 1 Agustus yang ditandatangani oleh Bupati Luwu Timur Budiman.
Dalam surat itu disebutkan, nama Datuk Patimang yang merujuk pada tokoh agama yang berasal dari Minangkabau bernama asli Datuk Sulaiman. Dalam sejarah melaksanakan Syiar islam ke daerah Suppa, Soppeng, Wajo dan Luwu, setelah wafat dimakamkan di sebuah Kampung yang bernama Pattimang yang terletak di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara sehingga diberi gelar Datuk Pattimang.
Saat ini Makam Datuk Sulaiman atau Datuk Pattimang telah menjadi ikon dan objek wisata religi di Kabupaten Luwu Utara.
“Setelah kami berkoordinasi dan melaksanakan rapat dengan Pimpinan DPRD dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Luwu Timur, kami mengusulkan dua nama untuk menjadi: bahan pertimbangan Bapak Gubernur,” kata Budiman dalam surat.
Dua nama tersebut yakni Bandara Udara Matano dan Bandar Udara Batara Guru yang keduanya merupakan ikonik dari Kabupaten Luwu Timur.