Iuran kader yang setiap bulan rutin ditarik tersebut berfungsi untuk membiayai berbagai kegiatan yang diadakan Fraksi Partai Golkar.
AG yang diketahui tinggal di salah satu apartemen di Jalan Raya Casablanca Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan itu mengaku, saat menagih utang, dia dianiayai hingga berdarah-darah oleh WEP.
"Saat tiba di Jakarta (kunjungan kerja), WEP kemudian mampir ke apartemen saya," kata AG.
Tambah AG, dirinya menagi pelaku karena kebetulan saat itu sudah masuk tanggal muda. Artinya, pelaku yang merupakan anggota Dewan sudah gajian.
"Di tanggal 1 itu dia udah gajian, aku tanya dia, kamu udah gajian belum kan udah tanggal 1. Coba cek, masa gaji kamu udah masuk, kamu gak bayar. Dia bilang gak ada, aku sempat bilang alah kamu itu kan penipu," lanjutnya.
Di situ, karena terjadi percekcokan, kata dia, pelaku melayangkan pukulan kepada AG.
"Itu kan sudah memanas, aku ditarik bajunya, dia gak terima, dibalas dengan pukulan. Aku juga coba balas mukul-mukul, cuma gak seberapa. Karena kan gak ada kekuatan juga," AG menuturkan.
Diungkapkan AG, dirinya dianiaya hingga hidungnya mengeluarkan darah dan bagian tubuhnya mengalami memar. (Muhsin/Fajar)