Ia mengungkapkan, Benteng Rotterdam dipilih oleh Risma sendiri.
“Beliau memilih Makassar. Ibu Mensos sendiri yang benahi tadi… Ibu Mensos pilih di Rotterdam. Dia sendiri yang pilih bunganya, lampunya semua,” ujarnya.
“Pokoknya saya mendukung apa yang diperintahkan Iby Mensos,” tambah Danny.
Diketahui, AHLF on Enabling Disability and Partnership beyond 2025 akan dihadiri 200 peserta dari perwakilan Badan Sektor ASEAN, organisasi terafiliasi ASEAN, organsiasi penyandang disabilitas, mitra wicara ASEAN dan akademisi.
Pelaksanaan AHLF tahun 2023 di Makassar dilakukan seiring dengan adanya review atau “tinjauan tengah” (Midterm Review of AEM 2025) terhadap komitmen dan upaya nyata dalam pengarusutamaan hak- penyandang disabilitas yang telah berjalan selama ini.
AEM (ASEAN Enabling Masterplan) terkait dengan agenda bersama ASEAN hingga 2030 yang melakukan langkah nyata bersama menciptakan lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas. Dengan didasarkan pada delapan prinsip dasar.
Selain itu, pertemuan juga akan meneguhkan penguatan kerja sama di Kawasan Asia Tenggara melalui proyeksi kerjasama dan kemitraan yang efektif dalam isu pembangunan yang inklusif disabilitas.
Selain menjalani serangkaian pertemuan, delegasi juga akan menyaksikan sejumlah pameran. Jenis pameran yang disiapkan adalah pameran teknologi alat bantu dan akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas.
Di sini, peserta pameran dapat memberikan informasi dan mendemonstrasikan penggunaan teknologi alat bantu dan akomodasi seperti Tune Map (aplikasi map untuk tuna netra), Tongkat Adaptif, Difalink (platform informasi lowongan kerja khusus untuk rekan disabilitas melalui