FAJAR.CO.ID, SIGI -- Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Direktorat Sekolah Dasar, bersama Yayasan Gema Prestasi Indonesia (YAGPI) sebagai mitra dalam Program Kejar Mutu SD, Pendampingan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) di daerah afirmasi tahun 2023.
Kegiatan Kampanye Sekolah Sehat ini akan dilangsungkan di 17 Provinsi dan 24 Kabupaten yang masuk dalam daerah afirmasi.
Ketua Yayasan Gema Prestasi Indonesia (YAGPI) Arimbi berharap melalui KSS Indonesia ini akan terciptanya generasi emas 2045 dengan menciptakan sumber daya manusia yang sehat jasmani, rohani dan berjiwa Pancasila.
"Hal ini untuk menjamin upaya pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia khususnya dimulai dari jenjang pendidikan dasar," ucapnya kepada media, Jumat (9/9/2023).
Lebih lanjut, Arimbi menuturkan adanya KSS ini melalui berbagai riset terpadu baik dari kementerian kesehatan maupun riset-riset yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
"Yaitu tentang kondisi kesehatan anak usia dini hingga usia sekolah yang cukup mengkhawatirkan, tidak hanya sebagai imbas dari pandemi Covid-19 yang terjadi dalam 3 tahun terakhir," lanjutnya.
Ia menerangkan keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah-daerah afirmasi juga turut andil menciptakan situasi tersebut.
"Kampanye Sekolah Sehat mengusung 3S yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik dan Sehat Imunisasi, di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah di 30 sekolah dasar dengan kriteria bukan sekolah binaan atau sekolah penggerak," pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis dibuka oleh kepala bidang Sekolah Dasar dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi sekaligus memberikan penguatan pentingnya menciptakan 3S dilingkungan sekolah.
Sebagaimana diketahui kurangnya pemahaman masyarakat secara umum utamanya di beberapa daerah afirmasi tentang seperti apa makanan bergizi, bagaimana pentingnya imunisasi dan pentingnya pembiasaan gaya hidup aktif sejak dini tentu membutuhkan pendampingan edukasi mengenai 3S tersebut.
Hasil riset status gizi Indonesia tahun 2022 tercatat kasus stunting sebanyak 21,6% dan kasus wasting atau penurunan berat badan secara signifikan meningkatkan dari 7,1% di tahun 2021 menjadi 7,7% di tahun 2022. Status underweight juga meningkat dari 17% di tahun 2021 menjadi 17,1% di tahun 2022.
Belum lagi masalah imunisasi pada anak yang hingga saat ini ternyata masih banyak pro dan kontra dari orang tua siswa terhadap pemberian imunisasi pada anak mereka dengan berbagai ketakutan yang sebenarnya tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Kejadian serupa juga kami temukan dalam sosialisasi dan bimbingan teknis KSS bersama perwakilan 30 sekolah.
Masih banyak penolakan dari orang tua siswa terhadap imunisasi yang seharusnya diberikan pada anak mereka. Sekolah yang nyaris tidak berdaya dalam mengontrol kantin di sekolah agar tidak menjual jajanan tidak sehat, akibatnya siswa di mayoritas sekolah di Kabupaten Sigi masih banyak yang mengkonsumsi jajanan makanan dan minuman dengan pewarna, pengawet, gula dan garam yang tinggi.
Dalam kapasitas YAGPI sebagai organisasi mitra dalam KSS selain mengedukasi, kami memberikan saran dan masukan dari berbagai pertanyaan yang diberikan oleh sekolah-sekolah terkait langkah apa yang dapat dilakukan untuk perlahan merubah kebiasaan dan dogma orang tua siswa dalam situasi tersebut dan mengedukasi kantin dalam lingkungan sekolah dengan pendekatan yang baik.