"Dengan dengan memanfaatkan citra Jokowi dan Prabowo yang didukung oleh Jokowi maka tentu pemilih PDIP dan Jokowi sebenarnya akan terbagi dua. Simpatisan rezim akan ke Prabowo dan sebagian ke Ganjar," kata Ali.
Sehingga, di luar simpatisan itu, itulah wilayah Anies yang bisa dikelola maksimal. Bagaimana menggerakkan orang-orang yang menjaga komunikasi dengan orang-orang yang tidak suka dengan rezim.
"Pasca pengumuman cawapres, kekuatan politik Anies dan Cak Imin itu terlucuti. Cak Imin yang berharap NU ternyata ditinggalkan sebagian besar NU. Kemudian Anies yang mengandalkan PA 212 juga meninggalkannya," ujarnya.
Sehingga saat ini kata Ali, Anies dan Cak Imin kehilangan jaringan sosial. Maka mereka akan mengandalkan jaringan politik saja.
Sebab itu mereka harus memaksimalkan mesin partai dan membangun jaringan sosial baru, serta modalitas baru untuk menggalang modal sosial.
"Itulah yang harus dilakukan karena betul-betul mereka sekarang sedang terpuruk. Meskipun masih jauh pemilu, tetapi mereka butuh strategi politik yang mumpuni dan efektif untuk membangun kekuatan politik yang terlucuti belakangan ini," pungkas Ali.(mum/dir/fajar)