Menyoal Pencapresan Anies-Cak Imin dan PKS-NU, Anggota GP Ansor: Kawin Paksa, Demi Ambisi Kekuasaan

  • Bagikan
Anies-Cak Imin

Dia menyebut, survey SMRC tahun 2017, 34,3 % simpatisan PKS setuju dengan perjuangan HTI, tahun 2018 PKS mendukung HTI ajukan banding putusan PTUN. 

“Lha itu semua apa tidak berbahaya? NU bukan atas dasar suka tidak suka pada PKS, namun pada semangat ideologi kebangsaan memang sudah berbeda dengan apa yang diperjuangkan dengan NU salama ini bagi Indonesia, bahkan sejak sebelum merdekanya bangsa ini,” tuturnya.

Menurutnya, yang NU jaga adalah NKRI Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Islam di Indonesia

“Islam yang ramah, menjadi payung teguh bagi saudara-saudara kita yang lain iman. Lalu hendak bersatu karena hanya soal elektoral politik? Belum lagi soal bagaimana Nyinyiran kebencian PKS pada NU, itu sudah Ndak terhitung jumlahnya, sampai kadernya bikin hoax ke Kiai Said Aqil saat menjabat Ketua Umum PBNU ya ada. Jika pemilu-pemilu lalu PKS hanya SKSD dengan NU, malah sekarang ada yang menyeret NU untuk bersatu dengan PKS merebut kuasa,” ujarnya.

“Demi ambisi kekuasaan seseorang, sampai menggadaikan ideologi dengan bahu membahu dengan PKS yang jelas-jelas berlawanan arah dengan idelogi NU? Malah bermesraan dengan PKS,” tukasnya.

Dia menyebut bahwa bukan soal kekhawatiran kemenangan mereka, namun mustahil dua ideologi berbeda bisa mendapatkan hasil elektoral yang maksimal jika tidak boleh dibilang mustahil. 

Namun lanjutnya, akrabnya dengan PKS, ini membuka ruang bagi mereka untuk masuk pada basis-basis NU, pesantren-pesantren NU, menggerogoti idelogi warga NU, PKS dianggap tidak berbahaya, menyusup, lalu merebut, cukup sudah masjidnya saja yang mereka serobot. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan