Menyoal Pencapresan Anies-Cak Imin dan PKS-NU, Anggota GP Ansor: Kawin Paksa, Demi Ambisi Kekuasaan

  • Bagikan
Anies-Cak Imin

“Ga bahaya ta? Terakhir, saya hanya teringat ucapan Daniel Johan, yang saat itu, pada tahun 2018, beliau menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, beliau berkata begini, ‘Kultur dan ideologi NU sangat berbeda dengan PKS. Seperti minyak dan air, meski sama-sana benda cair tapi punya sifat yang berbeda’,” tandasnya. 

Sementara itu, Politisi PKB Bambang Elf mengungkit pilpres 2018 silam yang saat itu PKB, PPP dan PKS berkoalisi mengusung pasangan SBY - Boediono.

“Sampeyan umur piro pas PKB, PPP satu koalisi bareng PKS ngusung SBY - Boediono ? Nanya aja sih,” ujar Bambang.

Dia juga mengungkit tahun 1999 silam dimana parpol berbasis NU pernah bikin Poros Islam, salah satu diantaranya adalah Partai Keadilan.

“Sampeyan wis lahir blom?,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu warganet, Barish menyebut kecurigaan Yai Afif berlebihan.

“Pak Kiyai Said Aqil saja tidak dendam sama PKS, malah sekarang Beliau mendukung pak Muhaimin Iskandar berpasangan sama pak Anies Baswedan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh, warganet lainnya, Dwi Putro. “Anda dimana pas Pilgub Jateng atau Pilwakot Semarang koalisi PKB dan PKS? Tidur ya. Baru Sekarang aja ketar ketir, cemen,” pungkas Dwi Putro. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan