Strategi yang berbeda untuk masing-masing tipe bisnis.
Dalam mengaplikasikan strategi internet marketing, selalu dibedakan untuk tipe bisnis, bahkan unik untuk masing-masing brand.
Mari kita asumsikan sebuah institusi keuangan yang biasanya hanya menggunakan platform LinkedIn, Instagram dan Facebook untuk membangun citra perusahaan, berinteraksi dengan audiensnya dengan memposting konten seperti performa perusahaan, employer branding, dan konten edukasi dalam bentuk kombinasi carousel dan video.
Di platform Twitter, sebaiknya menggunakan gaya berkomunikasi yang berbeda, yaitu gaya berkomunikasi yang direct.
Di Tiktok, bisa dimanfaatkan oleh institusi keuangan untukmenarik perhatian audiens gen Z dan milenial yang bertujuan untuk pencarian talenta untuk kebutuhan divisi HR.
Sedangkan untuk menggunakan jasa influencer, sebaiknya lebih berhati-hati karena jejak digital influencer mempengaruhi tingkat kepercayaan audiens terhadap institusi tersebut. Dimana faktor ini adalah yang terpenting bagi sebuah institusi keuangan.
Berbeda dengan industri jasa atau retail, selain memposting penjelasan yang sangat mendetail tentang produk dan jasa, ulasan pelanggan, edukasi dan promosi dan menjalankan iklan, juga sangat penting bekerjasama dengan influencer sebanyak mungkin, menggunakan kombinasi nano, mikro, makro dan mega yang mempunyai followers yang sesuai dengan target audiens brand tersebut.
